Senin, 17/06/2024 - 10:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Status Kaesang Bukan Warga Depok Jadi Sorotan, Tokoh Agama pun Ikut Angkat Suara

 DEPOK–Wakil Ketua Majelis Syuro Dewan Dakwah Islamiyah Kota Depok, Ustaz Nuim Hidayat mengatakan sosok wali kota haruslah orang yang pernah tinggal di Depok. Poin ini penting agar seorang kepala daerah memahami benar masalah yang ada di wilayahnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Jadi yang terpenting itu dia (wali kota) minimal pernah tinggal di Depok, misal setahun atau dua tahun. Itu penting untuk memahami kondisi masyarakat Depok. Jadi tahu isu masalah di Depok,” jelas Ustadz Nuim Hidayat, Sabtu (17/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Menurutnya, dengan tinggal di Depok selama waktu tertentu, seseorang akan lebih memahami isu atau masalah yang berkembang di daerahnya. “Orang itu harus mengerti tentang potensi ekonomi di Depok, kemudian juga kondisi masyarakatnya, tingkat pendidikan masyarakatnya, keadaan kehidupan masyarakatnya apakah religius atau tidak, apakah misalnya mereka selama ini hidup rukun atau tidak,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Anggota MUI Kota Depok ini menekankan pentingnya pengetahuan terkait masalah-masalah daerah bagi seorang calon wali kota. Namun ia tidak mempermasalahkan asal atau sosok Cawalkot tersebut dari daerah mana.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

“Kalau menurut konstitusi kita, UUD 45 itu kan tidak ada keharusan, harus dari wilayah setempat. Orang dari Jawa boleh jadi gubernur di Sumbar atau Kalimantan, itu kan bebas. Juga orang luar boleh menjadi Wali Kota Depok, jadi tidak ada keharusan,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Qarrar Firhand Salip 12 pembalap dari Posisi 25 Finis 13 di Slovakia Ring

Adapun terkait pencalonan Kaesang yang ramai dibicarakan, ia menilai akan ada masalah jika Kaesang Pangarep tetap dipaksakan maju pada Pilkada Depok 2024. Sosok Kaesang disebut belum memiliki pengalaman yang cukup untuk memimpin daerah ini.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Menurutnya, Kaesang baru memiliki pengalaman memimpin bisnisnya sendiri yang disebut Ustadz Nuim tidak berkembang secara alami. Bisnis Kaesang dinilainya maju dari banyak bantuan orang lain, bukan murni dari kerja kerasnya sendiri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“Makanya saya lihat dia kalau dia dipaksakan jadi Wali Kota Depok, akan jadi masalah. Karena dia menyelesaikan masalah bisnisnya saja belum mampu, apalagi masalah yang lebih luas, semisal ekonomi, pendidikan. Saya kira dia masih terlalu muda belum cukup matang,” ujarnya.   

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok, Kiai Achmad Solechantidak mempermasalahkan asal daerah Cawalkot Depok di Pilkada 2024 mendatang. Menurutnya, siapapun bisa maju di kontestasi tersebut jika memiliki niat untuk merubah kota ini menjadi lebih baik.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK
Berita Lainnya:
Khofifah Tegaskan akan Maju Pilgub Bersama Emil  

“Semua warga, bahkan dari manapun warga negara yang ingin membangun Kota Depok. (Tidak mempermasalahkan) kalau memnag ingin membangun kota ini menjadi lebih baik,” jelas Kiai Solechan kepada Jumat (16/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Baca juga: Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya 

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Kiai Solechan mengatakan, sosok pemimpin Kota Depok yang akan datang diharapkannya adalah yang mampu membuat perubahan. Terutama dalam upaya menghapus intoleransi yang selama ini menjadi isu berlarut-larut di daerah penyangga Ibu kota tersebut.

Depok disebutnya mempunyai peluang untuk menjadi contoh bagi daerah-daerah lain, terutama dalam menciptakan toleransi di masyarakat. Hal ini lantaran Depok adalah kota heterogen yang memiliki berbagai macam suku hingga keyakinan. 

Dia juga mengimbau agar warga NU tetap menjaga kondusivitas selama kontestasi Pileg, Pilpres hingga Pilkada di 2024. Terutama kontestasi Pilkada yang suasana panasnya telah terasa jauh-jauh hari.

“Yang paling pokok bagi kita adalah persatuan dan persaudaraan yang utama. Jadi apapun risikonya nanti, kita utamakan persaudaraan dan kebersamaan sebagai anak bangsa,” katanya.   

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

قَالَ أَمَّا مَن ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهُ ثُمَّ يُرَدُّ إِلَىٰ رَبِّهِ فَيُعَذِّبُهُ عَذَابًا نُّكْرًا الكهف [87] Listen
He said, "As for one who wrongs, we will punish him. Then he will be returned to his Lord, and He will punish him with a terrible punishment. Al-Kahf ( The Cave ) [87] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi